Baritan adalah salah satu
tradisi yang sudah turun-temurun dilaksanakan warga nelayan di pantai utara
Pemalang sebagai rasya syukur kepada Yang Maha Kuasa. Tradisi yang dilaksanakan
setiap selasa atau jumat di awal bulan Sura (Kalender Jawa) ini merupakan
prosesi melarung sesaji ke tengah laut. Pelaksanaan Baritan ini dilaksanakan di
Desa Asem Doyong, Kecamatan Taman.
Ada tiga sesaji laut atau
ambeng laut berupa kepala kerbau dan jajanan lokal yang ditempatkan pada perahu kecil yang dilarungkan ke tengah laut
menggunakan perahu yang sudah dihias dengan bendera dan umbul-umbul janur
kuning.
Sebelum upacara pelarungan, diadakan
tirakatan bersama yang dihadiri para nelayan, tokoh masyarakat setempat dan
para pejabat terkait dengan mengambil lokasi di Tempat Pelelangan Ikan.
Pembacaan doa dan tahlil menyertai upacara ini dengan maksud agar pelaksanaan
upacara ini dapat berjalan lancar, selamat dan tidak menyimpang dari aturan
agama.
Sebelum di bawa ke laut,
panitia Baritan mengundi sesaji untuk menentukan perahu dan juru mudi yang
berhak membawa sesaji ke laut. Caranya dengan mengambil nomor urut yang ada di
dalam toples kecil dan ditutup kertas yang diberi lubang kecil untuk
mengeluarkan lintingan kertas nomor urut tersebut. Mirip seperti arisan. Usai
pengundian Juru Mudi dan ABK diharuskan memakai kaos yang sudah disediakan
panitia. Selanjutnya membawa sesaji ke laut.
Setiap diadakan upacara atau
tradisi Baritan ini, selalu ramai dikunjungi oleh warga sekitar Desa Asem
Doyong dan para pengunjung dari desa lain. Warga yang datang biasanya diberi
kesempatan oleh para nelayan setempat untuk menaiki perahu yang sudah dihias
sedemikian rupa. Tidak Cuma naik, bahkan pengunjung yang datang juga di antar
berkeliling menggunakan perahu-perahu tersebut. Tenang saja, untuk dapa merasakan
naik perahu tersebut tidak dipungut biaya kok. Seru deh pokoknya. So, jangan
sampe kelewatan yah.
Sumber : http://www.kabarpemalang.com/2013/11/wisata-pemalang-tradisi-sedekah-laut.html
Sumber : http://www.kabarpemalang.com/2013/11/wisata-pemalang-tradisi-sedekah-laut.html