PEMANDIAN AIR PANAS GUCI

Wisata alam di kaki gunung slamet, Bumijawa Kab. Tegal

WADUK CACABAN

Wisata yang menawarkan pemandangan alam, perbukitan yang menjadi benteng air, Pangkah - Kab. Tegal

PANTAI ALAM INDAH

Wisata alam, pengunjung dimanjakan dengan panorama laut yang indah. Kota Tegal

RANDUSANGA INDAH

Wisata Pantai dengan dilengkapi kuliner, Randusanga - Kab. Brebes

PANTAI WIDURI

Wisata Pantai dengan suasana teduh karena banyaknya pohon cemara yang rindang, Kab. Pemalang

Wednesday, February 17, 2016

BUKIT SITANJUNG (GUNUNG TANJUNG)


Sumber : http://www.azwisata.com
Gunung tanjung warga tegal menyebunya, bukit sitanjung merupakan kawasan pebukitan yang memiliki pemandangan yang indah. Tempat wisata yang satu ini menawarkan keindahan alam terletak di Kecamatan Lebaksiu Kabupaten Tegal, jika dari kota Slawi sekitar 7 km untuk menempuh ke lokasi. tempat ini cocok bagi wisatawan yang gemar berpetualang di alam bebas terutama hiking. Disamping kita menikmati panorama alam yang inda kita juga dapat berwisat kuliner di tempat tersbut, pasalnya ditempat tersebut terdapat sebuah rumah makan yang dilengkapi dengan pemancingan yang menyediakan berbagai macam menu masakan ikan, dan tidak ketinggalan kue khas lebaksiu yaitu martabak baik martabak telor dan martabak manis yang terkenal di seluruh Indonesia.
Share:

Tuesday, February 16, 2016

RITA PARK TEGAL

sumber : foto http://www.azwisata.com
Rita Park merupakan salah satu wahana bermain yang terkenal di Tegal. Rita Park membeikan pengalaman bermain yang mengesankan. Wahana ini tidak hanya terkenal di Tegal saja, tetapi juga di Jawa Tengah. Ada banyak sekali wahana disini seperti Bom – bom Car, Cinema 5D, Circus Travel, Flying Tiger, Frog Jump, Kiddie Ride dll. Masyarakat Jawa Tengah menjulukinya seabgai Dufan nya Jawa Tengah. Selain dapat menikmati wisata bermain dilokasi tersebut anda bisa berbelanja kebutuhan rumah tangga, disitu masih satu lingkungan dengan Rita Super Mall.
Bagaimana anda tertarik untuk bermain disini? Adapun lokasi Rita Park ada di kompleks Rita Supermall Jl. Kol. Sugiono No.155, Tegal.
Share:

GUCIKU WATERBOOM

Sumber : foto http://www.azwisata.com
Guciku waterboom berbeda dengan Pemandian Air Panas Guci. Guciku Hot Waterboom ini terletak di dekat loket tiket masuk ke Guci, jadi lokasinya sebelum Pasar Guci. Sama-sama berada di Desa Guci, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal.
Wahana yang ditawarkan yaitu:
  • Kolam Opal , untuk bermain anak-anak dengan kedalaman 50 cm, lebar 12 m x 25m di lengkapi sarana prosotan dan ember/guci tumpah
  • Kolam Badan Guci, untuk remaja dengan kedalaman 60 cm sampai dengan 90 cm dan lebar 15 m x 30 m dilengkapi dengan prosotan
  • Kolam Rendam, di lengkapi 8 (delapan ) pancuran air panas yang dipercaya untuk kesehatan dan menyembuhkan berbagai macam penyakit
  • Kolam Utama, yang mempunyai lebar 30 m x 40 m dilengkapi permainan spiral dan seluncuran
Masih ada banyak wahana di tempat ini, seperti arus jeram dengan panjang lebih dari 200 m dan lebar 3 meter, untuk kedalamannya sekitar 60 cm. Lebih asyik menyusuri arus jeram ini manggunakan pelampung yang bisa disewa terpisah. Untuk info lebih jelas, bias kunjungi guciku.com. Sebagai informasi, apabila akan berkunjung ke Guciku, sebaiknya dating lebih pagi, karena jika hari libur, Guciku ramai didatangi wisatawan. Bagaimana, tertarik untuk mencoba?
Share:

CURUG PUTRI

Sumber : Foto http://www.azwisata.com
Curug putri merupakan salah satu tempat wisata favorit di Tegal yang tidak boleh dilewatkan. Keindahan alamnya dan kesejukan air di curug ini membuat wisatawan ingin kembali lagi. Unutk menuju lokasi juga sangat mudah.
Curug putri hanya memiliki ketinggian 25 meter. Namun karena keindahan dan akses menuju lokasi yang mudah maka tempat wisata alam di Tegal yang satu ini selalu ramai oleh wisatawan dari berabgai daerah. Adapun lokasi curug putri ada di perbatasan dua Kebupaten yaitu Kabupaten Tegal dan Brebes.
Share:

Thursday, February 11, 2016

DESA WISATA BREBES

Sumber gambar: fajarindra.web.id
Desa wisata letaknya di kaki gunung Kumbang, tepatnya di pedukuhan Jalawastu, desa Ciseureuh, Kec. Ketanggungan, Kab. Brebes, Prov. Jawa Tengah. Kenapa dinamakan Desa Wisata? Sebab, di tempat ini setiap selasa kliwon diadakan uapaca adat budaya atau disebut juga upacara adat Ngasa,. Upacara Ngasa yang merupakan simbol ucapan syukur pada Tuhan ini oleh penduduk setempat sudah dijalani secara turun temurun dari beberapa ratus tahun silam. Beberapa hal unik yang terdapat di desa wisata yang satu ini adalah seluruh rumahnya beratap seng dan berdinding kayu, seluruh rumah di kawasan ini dilarang beratap genting dan dilarang berdinding tembok, dilarang menggunakan semen juga keramik.  Selain itu, penduduk disini juga pantang menanam bawang merah. Unik sekali bukan?
Begitulah Brebes dengan surga-surga kecil yang ada di dalamnya. Semoga informasi ini bermanfaat. So, selamat berkunjung dan Selamat bersenang-senang. Happy holiday..

sumber : http://ngadem.com/
Share:

Saturday, February 6, 2016

CURUG SIBEDIL

Foto by. http://nazhr.blogdetik.com
Curug Sibedil terletak di Desa Sima, Kecamatan Moga, 46 Km dari Kota Pemalang, Curug Sibedil mempunyai ketinggian sekitar 20M, di dekat curug sibedil terdapat batu dengan bentuk menyerupai bedil mungkin ini sejarah kenapa dinamakan curug sibedil. Curug Sibedil ini merupakan curug yang boleh dikatakan tersembunyi dan tidak mendapat perhatian dari pemerintah. Suasana alam yang sejuk membuat wisatawan merasa nyaman dan cocok untuk wisata keluarga.


sumber : http://www.maszaladventure.com

Share:

Friday, February 5, 2016

WADUK MALAHAYU

Waduk peninggalan kolonial Belanda ini merupakan obyek wisata yang terletak di desa Malahayu, Kec. Banjarharjo, kab. Brebes, Prov. Jawa Tengah. atau lebih tepatnya lagi ± 6 km dari Banjarharjo atau 17 km dari Tanjung. Luas Waduk Malahayu ini diperkirakan sekitar 944 hektare dan dibangun pada tahun 1930. Selain sebagai tempat rekreasi, waduk Malahayu ini juga difungsikan sebagai sarana untuk pengontrol banjir dan sarana irigasi.  Wisata Waduk Malahayu merupakan wisata keluarga yang menyuguhkan panorama pegunungan dan hamparan hutan jati yang begitu indah, tempat mendamaikan yang sengat tepat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Pemandangan alamnya yang begitu menawan dan suasananya yang menyenangkan membuat obyek wisata yang satu ini kerap dijadikan sebagai lokasi bumi perkemahan. Disamping itu, ada juga Waduk Panjalin yang tak kalah indah dari Waduk Malahayu. Waduk Panjalin yang juga merupakan wisata keluarga ini berada di kawasan Winduaji, selatan Paguyangan, Brebes, Jawa Tengah.
Share:

PERKEBUNAN TEH KALIGUA

Sumber gambar: pesonapandansari.blogspot.com
Perkebunan Teh Kaligua adalah klokasi wisata agro dataran tinggi yang letaknya di desa Pandansari, kec. Paguyangan, kab. Brebes, Jawa Tengah, kurang lebih 80 KM dari kota Tegal. Seperti Wisata dataran tinggi Dieng, obyek wisata yang satu ini pun memiliki suhu yang dingin nan meyejukan. Perkebunan ini dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara IX dan merupakan diversifikasi usaha untuk meningkatkan optimalisasi aset perusahaan dengan didukung potensi alam yang indah. Beberapa spot menarik yang bisa dinikmati saat berkunjung ke Kaligua antara lain: Hamparan kebun teh, Telaga Renjang, Goa Jepang, dan Mata Air Tuk Bening. Selain itu, untuk menguji adrenalin, kamu bisa mencoba wahana outbond.

Share:

Wednesday, February 3, 2016

BARITAN

Baritan adalah salah satu tradisi yang sudah turun-temurun dilaksanakan warga nelayan di pantai utara Pemalang sebagai rasya syukur kepada Yang Maha Kuasa. Tradisi yang dilaksanakan setiap selasa atau jumat di awal bulan Sura (Kalender Jawa) ini merupakan prosesi melarung sesaji ke tengah laut. Pelaksanaan Baritan ini dilaksanakan di Desa Asem Doyong, Kecamatan Taman.
Ada tiga sesaji laut atau ambeng laut berupa kepala kerbau dan jajanan lokal yang ditempatkan pada  perahu kecil yang dilarungkan ke tengah laut menggunakan perahu yang sudah dihias dengan bendera dan umbul-umbul janur kuning.
Sebelum upacara pelarungan, diadakan tirakatan bersama yang dihadiri para nelayan, tokoh masyarakat setempat dan para pejabat terkait dengan mengambil lokasi di Tempat Pelelangan Ikan. Pembacaan doa dan tahlil menyertai upacara ini dengan maksud agar pelaksanaan upacara ini dapat berjalan lancar, selamat dan tidak menyimpang dari aturan agama.
Sebelum di bawa ke laut, panitia Baritan mengundi sesaji untuk menentukan perahu dan juru mudi yang berhak membawa sesaji ke laut. Caranya dengan mengambil nomor urut yang ada di dalam toples kecil dan ditutup kertas yang diberi lubang kecil untuk mengeluarkan lintingan kertas nomor urut tersebut. Mirip seperti arisan. Usai pengundian Juru Mudi dan ABK diharuskan memakai kaos yang sudah disediakan panitia. Selanjutnya membawa sesaji ke laut.
Setiap diadakan upacara atau tradisi Baritan ini, selalu ramai dikunjungi oleh warga sekitar Desa Asem Doyong dan para pengunjung dari desa lain. Warga yang datang biasanya diberi kesempatan oleh para nelayan setempat untuk menaiki perahu yang sudah dihias sedemikian rupa. Tidak Cuma naik, bahkan pengunjung yang datang juga di antar berkeliling menggunakan perahu-perahu tersebut. Tenang saja, untuk dapa merasakan naik perahu tersebut tidak dipungut biaya kok. Seru deh pokoknya. So, jangan sampe kelewatan yah.
Sumber : http://www.kabarpemalang.com/2013/11/wisata-pemalang-tradisi-sedekah-laut.html
Share:

BUROKAN

Kemunculan seni Burokan berdasarkan tuturan para senimannya berawal dari sekitar tahun 1934 seorang penduduk desa Kalimaro Kecamatan Babakan bernama abah Kalil membuat sebuah kreasi baru seni Badawang (boneka-boneka berukuran besar) yaitu berupa Kuda Terbang Buroq, konon ia diilhami oleh cerita rakyat yang hidup di kalangan masyarakat Islam tentang perjalanan Isra Mi’raj Nabi Muhamad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dengan menunggang hewan kuda bersayap yang disebut Buroq. Pertunjukan Burokan biasanya dipakai dalam beberapa perayaan, seperti Khataman, Sunatan, perkawinan, Marhabaan dll. Biasanya dilakukan mulai pagi hari berkeliling kampung di sekitar lokasi perayaan tersebut. Adapun boneka-boneka Badawang di luar Buroq, terdapat pula boneka Gajah, Macan, dll. Di mana sebelumnya disediakan terlebih dahulu sesajen lengkap sebagai persyaratan di awal pertunjukan. Kemudian ketua rombongan memeriksa semua perlengkapan pertunjukan sambil membaca doa. Pertunjukan dimulai dengan Tetalu lalu bergerak perlahan dengan lantunan lagu Asroqol (berupa salawat Nabi dan Barzanji). Musik pengiring Burokan biasanya terdiri dari 3 buah dogdog (besar, sedang, kecil), 4 genjring, 1 simbal, organ, gitar, gitar melodi, kromong, suling, kecrek. Di dalam pertunjukan berfungsi sebagai pengiring tarian juga pengiring nyanyian. Makna yang tersembunyi dibalik bentuk pertunjukan Burokan, antara lain: Makna syukuran bagi siapapun yang menanggap Burokan, terutama dianggap sebagai seni pertunjukan rakyat yang Islami; Makna sinkretis bagi yang melihatnya dari tradisi Badawang (boneka-boneka yang ada muncul dari cara berfikir mitis totemistik yang berasal dari hubungan arkaistik sebelum Islam menjadi agama dominan di Cirebon); Makna akulturasi bagi benda yang bernama Buroq (sebagai pinjaman dari daerah Timur Tengah terkait dengan kisah Isra Mi’raj Nabi Muhamad SAW yang dipercayai sebagian masyarakat Cirebon sebagai dongeng dari tempat-tempat pengajian yang diabadikan juga dalam lukisan-lukisan kaca)
 
Sumber : http://kamenchandra.blogspot.co.id/2014/07/kesenian-kabupaten-brebe.html
Share:

UNGGAH-UNGGAHAN

Memang terdengar unik dan menarik, unggah-unggahan, sebuah tradisi menjelang datangnya bulan puasa (Ramadhan) di beberapa wilayah di Tegal. Unggah-unggahan berasal dari kata “unggah” yang berarti “menaikkan”. Maknanya sendiri adalah tradisi berbagi makanan ataupun kue kepada saudara atau tetangga yang lebih tua. Jadi, Unggah-unggahan di sini bukan kenaikan kelas ya Semakin kita punya saudara yang “sepuh” atau sesepuh desa, semakin banyak unggah-unggahan yang diterima oleh saudara/ tetangga sekitar.
Tidak ada pakem khusus mengenai isi dari hantaran tersebut, tergantung kemampuannya. Ada yang berisi nasi beserta lauk lengkap seperti telur, bakmi, daging dan lain-lain, ada pula yang hanya sekedar kue atau jajanan pasar.
Hampir semua daerah di Tegal memiliki tradisi ini yang dijaga secara turun temurun. karena tradisi ini mengajarkan kita akan arti pentingnya kebersamaan dan kekeluargaan.
Selain tradisi Unggah-unggahan, ada juga tradisi ziarah ke malam keluarga, berbagai acara pengajian atau khaul, bersih-bersih rumah dan lingkungan sekitar serta banyak lagi.
Jadi, sudahkah bersiap menyambut bulan Ramadhan kali ini? 

Sumber : http://infotegal.com/2015/06/unggah-unggahan-tradisi-menjelang-bulan-ramadhan-di-tegal/
Share:

SEDEKAH WADUK CACABAN

Sedekah Waduk Caaban Kabupaten Tegal merupakan event tahunan yang patut dilestarikan, selain sebagai wujud rasa syukur warga sekitar kepada Tuhan Yang Maha Esa, event ini juga sanggup menyita perhatian banyak orang. Waduk cacaban yang biasanya ramai pada hari Minggu, menjadi lebih ramai dengan adanya Sedekah Waduk Cacaban tersebut.
Rangkaian acara Sedekah Waduk Cacaban dimulai dengan pembacaan do’a-do’a dan sambutan yang dilaksanakan di panggung utama. Kemudian seluruh peserta baik Kepala Daerah, Kepala Dinas, pegawai pemerintahan, dan warga turun ke lokasi waduk. Selain peserta, di bawa juga kepala kerbau yang sudah dihias sedemikian rupa.

Kepala Kerbau yang akan ditenggelamkan
Seluruh peserta menaiki kapal yang kemudian akan dibawa berputar-putar waduk hingga sekitar 20 menitan. Kemudian semua kapal berkumpul di tengah sembari do’a bersama. Lalu Kepala Daerah (Bupati), Camat, dan Lurah bersama-sama menenggelamkan kepala kerbau, hasil bumi, dan tumpengan. Dengan dilarungkannya kepala kerbau dan beberapa hasil bumi tersebut menandakan selesainya event budaya tersebut.
Memang kebanyakan orang menilai bahwa acara semacam ini kental dengan syirik, padahal jika kita telisik lebih jauh, ada banyak nilai sosial dan budaya di sana. Sebut saja Tarian Endel, kesenian daerah, kebersamaan, dan lain sebagainya.
Semoga dengan adanya event ini, Waduk Cacaban menjadi ramai kembali didatangi oleh para wisatawan. Karena Waduk Cacaban saat ini hanya ramai pada hari libur. Namun sekarang ini, banyak revitalisasi kawasan Waduk cacaban, seperti penanaman pohon dan perbaikan sarana dan prasarana.
Share:

MONUMEN BAHARI

Sejarah TNI-AL dimulai pada tanggal 10 September 1945, ketika pemerintah mendirikan Badan Keamanan Rakyat (BKR Laut). BKR Laut ini dipelopori oleh pelaut-pelaut yang pernah bertugas di jajaran Koninklijke Marine (AL Belanda) dan Kaigun di masa penjajahan Jepang.
Di Tegal setelah Proklamasi Kemerdekaan, tanggal 27 September 1945, dikalangan pemuda membentuk organisasi non pemerintah antara lain Barisan Pelopor, AMRI, Persindo, dan BKR (Badan Keamanan Rakyat) yang kemudian menjelma menjadi TKR (Tentara Keamanan Rakyat). Tiga hari berikutnya lahir BKR Laut. BKR Laut Tegal yang dibentuk 39 September 1945 dipimpin oleh Yakub Mangunkusumo.
Di Pangkalan IV Angkatan Laut Tegal muncul gagasan perlu adanya Korps Marinir selain cikal bakal Korps Marinir pada bulan Maret 1946 di Tegal didirikan Sekola Angkatan Laut (SAL). SAL didirikan atas perintah Markas Besar ALRI di Yogyakarta yang saat itu dipimpin Laksamana III Maspardi selaku Kepala Staf Umum ALRI. Dipilihnya Tegal sebagai tempat pendidikan Angkatan laut karena di Tegal sudah memiliki Sekolah Pelayaran. Selain itu kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, dan Surabaya masih menjadi ajang pertempuran.
 JALESVEVA JAYAMAHE
--- DI LAUTAN KITA JAYA---
Kegiatan SAL Tegal sempat terhenti ketika belanda melancarkan agresi pada bulan juni 1946. Para siswa tidak dapat belajar sepenuhnya karena harus ikut bertempur dan berjuang bersam rakyat melawan Belanda. Gedung sekolah terpaksa dibumihanguskan karena terus di intai pesawat udara Belanda. Salah seorang alumni SAL Tegal menjadi perwira tinggi adalah letjen Mar. Ali sadikin mantan gubernur DKI jakarta.
Asrama susteran pius pernah dipakai sebagai sekolah angkatan laut Republik Indonesia sejak tanggal 12 mei 1956 sampai 21 juli 1947 yang diresmikan Ir. Soekarno.
Prasasti yang menandai asrama susteran pius pernah dipakai sebagai tenpat penyelenggaraan sekolah angkatan laut dari tanggal 12 mei 1946 hingga 21 juli 1947
Bekas sekolah keandaian putri, sekarang sekolah menengah kejuruan (SMKN) 1 pernah menjadi salah satu lokasi sekolah angkatan laut Tegal.
Gedung Lanal (Pangkalan AL) dibangun tahun 1914 awalnya untuk National Hadels Bank NV, kemudian untuk Kantor Yola Gita Dwi. Pada tahun 1960 dipakai untuk Pangkalan Angkatan Laut Republik Indonbesia (ALRI) dan sekarang Lanal.
Monumen Kalibakung yang menandai bahwa ditempat ini pernah dipakai oleh Angkatan Laut Republik Indonesia sebagai tempat penyelenggaraan Latihan Opsir Angkatan Laut yang dipimpin oleh Mayor Laut R.E. Martadinata.
Sejarah Angkatan Laut sangat erat kaitannya dengan Kota Tegal. Tegal, selain sebagai kota awal berdirinya Sekolah Angkatan Laut (SAL). Juga merupakan cikal bakal terbentuknya korps Marinir Angkatan Laut, 15 November 1945 dengan nama Korps Armada IV ALRI yang saat itu bermarkas di tegal. Tanggal 15 November 1945 selanjutnya dijadikan sebagai hari lahir Korps Marinir.
Balai Kota Lama awalnya merupakan Kantor Residen, dibangun tahun 1729-1898, pernah menjadi pangkalan IV ALRI tanggal 11 Oktober 1945 dan kantor Walikota (Balaikota) dan sekarang gedung DPRD.
Para pemuda tegal dari unsur kebaharian pada tanggal 30 september 1945 membentuk BKR laut. Pada era ini kita mengenal dengan nama-nama seperti Moh. Yakub Manguukusumo (bekas Danca Kaibadan Laut), Husnan, Haryoto, Tjarto, Ali Daeng Sau (untuk menyebut beberapa nama).
Masyarakat Tegal juga sangat akrab dengan nama-nama yang berbasis Angkatan Laut seperti Ali Sadikin, Bunsaman, Darwis Djamin, Agus Soebekti (di era TRK Laut) dan Martadinata yang merupakan penggagas perlunya pendidikan angkatan laut.
Di era pembangunan, masyarakat Kota Tegal juga tidak melupakan nama-nama berbasis Angkatan Laut yang banyak berkiprah memajukan Kota Tegal. Mereka bukan saja berkiprah di sekitar maritim, tetapi juga banyak sektor seperti Sarjoe, Aryoto dan Samsuri Mastur.
Berangkat dari sinilah masyarakat Kota Tegal atas prakarsa Walikota Tegal Bpk. Adi Winarso membuat catatan sejarah dalam bentuk monumen untuk mengenang perjalanan panjang Angkatan Laut di Tegal. Maka dibangunlah Monumen Bahari.
Monumen Bahari selain juga perwujudan penghargaan kepada para pendahulu kita yang telah meletakkan dasar sektor Kebaharian di Kota Tegal, juga sebagai upaya untuk membangun obyek wisata yang memiliki saya saing. Obyek wisata Pantai Alam Indah (PAI) satu-satunya obyek wisata alam yang dimiliki Kota Tegal perlu mendapatkan perhatian serius, salah satunya pembangunan MONUMEN BAHARI.
Kompleks Monumen Bahari pada lahan seluas 5000 meter persegi terdapat bangunan induk Museum Bahari, 1 unit Ranpur Tank PT76, 1 unit Pintam BRDM, 1 unit Jangkar, Meriam Darat Kaliber 85 mm, 1 unit Torpedo, 2 unit Ranjau Tanduk, 5 unit Bouyance, Pesawat Nomad 22, 2 unit Mounting Seacat dan perlengkapan perang lainnya. Untuk kedepannya, Monumen Bahari diharapkan menjadi wisata edukatif yang tidak dimiliki daerah lain.

Share:

PEMANDIAN AIR PANAS GUCI

Guci terletak di kaki Gunung Slamet bagian Utara, dengan ketinggian sekitar 1.500 meter dari permukaan air laut mempunyai udara yang sejuk dengan suhu sekitar 20 derajat celcius. Guci masuk kedalam wilayah administrasi Kecamatan Bumijawa, berjarak sekitar 30 km dari pusat kota (Kecamatan Slawi).

FASILITAS UMUM

A.  Pemandian Air panas terbuka :
•    Pancuran 13
•    Pancuran  7
•    Pancuran 5
•    Kolam renang (Duta Wisata, Barokah, Mega indah)

B.  Pemandian Air panas tertutup :
•    Ada 20 kamar tertutup

C.  Wisata alam :
•    Out bound
•    Wana wisata
•    Pendakian bukit perkasa

D.  Kuda wisata :
OW Guci ada 43 kuda wisata terlatih

E.  Kios souvenir
Disediakan Cinderamata produksi hasil Home industry masyarakat Desa Guci.

F.  Agro Wisata
Di Obtek Wisata Guci ada berbagai tanaman yaitu :
•    Kebun strawberry
•    Kebun wortel
•    Kebun kubis

G. 
Air Terjun / Curug :
•    Air terjun Jedor
•    Air terjun sruwit
•    Air terjun sigedong
•    Air terjun pengantaian
•    Air terjun kembar
•    Air terjun awu
•    Air terjun capit urang

H.  Mata Air (Tuk) :
•    Tuk vagina
•    Tuk sengang
•    Tuk konyal
•    Tuk kesepuhan
•    Tuk pengasihan
•    Tuk teyeng
Share:

WADUK CACABAN

Waduk cacaban mulai digagas sejak tahun 1914 dan dibuat perencanaan detailnya pada tahun 1930 oleh pemerintah kolonial Belanda. Pembangunan fisiknya dimulai pada tahun 1952 dimana peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno pada tanggal 16 September 1952, dan selesai pembangunannya pada tahun 1958 diresmikan penggunaanya oleh penjabat Presiden Mr. Sartono pada tanggal 19 Mei 1958. Sejak saat itu secara resmi waduk Cacaban dioperasionalkan hingga sekarang.
Selama operasional, telah banyak kegiatan yang dilakukan dalam rangka menjaga fungsi waduk, baik yang bersifat pemeliharaan maupun pembangunan. Waduk Cacaban selain mempunyai fungsi utama sebagai sumber air untuk irigasi, juga merupakan potensi wisata yang dapat dikembangkan sebagai wisata air maupun wisata alam. Kawasan wisata alam waduk Cacaban merupakan salah satu aset Pemerintah Kabupaten Tegal sebagai obyek wisata dari beberapa obyek wisata lainnya. Sasaran obyek wisata Waduk Cacaban saat ini hanya melihat air diwaduk dan makanan khas ala Waduk Cacaban dengan menu ikan air tawar dari waduk disamping sebagai tempat tujuan memancing dari beberapa daerah disekitarnya.
Secara geografis kawasan wisata alam waduk cacaban terletak di tiga wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Kedungbanteng meliputi sebagian Desa Penujah, Karanganyar, Tonggara dan Karangmalang, Kecamatan Jatinegara meliputi sebagian Desa Jatinegara, Dukuhbangsa, Lebakwangi, Capar, Padasari dan Wotgalih dan Kecamatan Pangkah meliputi sebagian Desa Dermasuci.

FASILITAS UMUM PARIWISATA
-    Bumi Perkemahan.
-    Tempat Bermain Anak.
-    Panggung Hiburan.
-    Bukit Mbah Santi.
-    Kapal Wisata.
-    Warung Apung. 
-    Hotel Melati.
-    Rumah Makan.
Share:

PANTAI PUR'IN

Suburnya tumbuhan nyiur meneduhkan suasana di tepi pantai. Kenyamanan ini semakin bertambah indah ketika pandangan mata tertuju pada ombak laut berwarna biru jernih serta berombak tenang. Pesisir pantai pun dapat dinikmati dari tengah laut. Suasana demikian tergambar nyata di obyek wisata alam Pantai Purwahamba Indah (Pur’in) Kabupaten Tegal. Pantai Pur’in masuk kedalam wilayah administrasi Kecamatan Suradadi.


FASILITAS UMUM PANTAI PUR IN
•    Kolam Renang Internasional
•    Waterboom
•    Sepeda Air
•    Kereta Mini
•    Kebun Binatang Mini
•    Taman Ria
•    Dermaga
•    Gazebo
•    Shelter
•    Ruang Pertemuan
•    CafĂ©
Share:

PANTAI WIDURI

Lokasi di Desa Widuri Kabupaten Pemalang (+ 3 Km Utara Kota Pemalang). Pantai Widuri merupakan obyek Wisata Pantai berhawa sejuk, pohon-pohon besar dan rindang berusia ratusan tahun yang berjajar rapi sepanjang bibir pantai. Senja hari para pengunjung dapat menikmati panorama sun set yang menawan. Lapangan tenis, panggung hiburan dan sarana mainan anak-anak. Obyek Wisata ini mudah dijangkau dengan berbagai macam jenis kendaraan
Share:

PANTAI RANDUSANGA INDAH

Sumber gambar: edisantoso4636.blogspot.com
Pantai Randusanga adalah obyek wisata yang letaknya di Randusanga kulon, Brebes, atau 7 km dari kawasan jalan raya pantura. Pantai Randusanga ini menyuguhkan pemandangan pantai yang cukup elok meski tingkat kebersihannya masih minim. Selain itu, mata kamu juga akan dimanjakan oleh pemandangan dari hamparan perkebunan bawang yang begitu luas. Di kawasan pantai ini juga dimanfaatkan untuk membudiyakan rumput laut dan ikan bandeng.  Satu lagi hal menarik yang tidak akan kamu temui di lokasi wisata lain, yaitu rujak uleg. Di sini, kamu bisa menikmati rujak uleg sepuas kamu dengan harga yang sangat ekonomis. Percayalah, menikmati rujak ulek di kawasan pantai sangat nikmat dan mengasikan sekali. Sumber (http://ngadem.com/8-tempat-wisata-brebes-yang-bisa-kamu-kunjungi-kapan-saja/)
Share:

Obyek Wisata Pantai Alam Indah (PAI)

Kira – kira pada tahun 1971 Bapak Herman P. mempunyai ide ingin memanfaatkan pantai Tegal yang pada saat itu tidak terawat dan kotor, yang mana apabila dipelihara, ditata dan dirawat dengan baik akan menjadi pantai yang indah, yang berpotensi untuk tempat rekreasi warga Kodya Tegal dan sekitarnya.
Dengan bermodal ide yang ada dalam dirinya, Bapak Herman yang pada saat itu menjabat BPH pada Pemda Kodya Tegal menghubungi beberapa orang yang dipandang bisa untuk diajak bekerjasama menciptakan ide yang baik ini antara lain: Bapak AY. Sudibyo mempunyai Rumah Makan Samudra dan berdomisili di pantai, kepala pelabuhan cabang Tegal, Bapak Sugito, yang minta bantuannya untuk menambah permodalan. Ibu Sarjdoe dari tokoh wanita di Kodya Tegal, setelah pembicaraan dan perencanaan bapak – bapak dan ibu tersebut sudah dianggap matang, kemudian menghadap Bapak Walikotamadya Daerah Tingkat II Tegal untuk mendapat persetujuan atas ide yang dimaksud.

Setelah mendapat persetujuan dari Bapak Walikotamadya, maka untuk memproses lebih lanjut agar tempat rekreasi pantai cepat terwujud, dibentuk badan hukum yang ditunjuk adalah CV. ALAM INDAH tepatnya pada tahun 1972.
Dengan terbentuknya akte pendirian CV. ALAM INDAH maka selanjutnya tempat rekreasi ini disebut Pantai Alam Indah ( PAI ).
Duduk dalam kepengurusan PAI adalah :
  1. Bapak Herman P. sebagai direktur umum.
  2. Ibu Sardjoe sebagai direktur I.
  3. Bapak Sugito sebagai direktur II.
  4. Bapak Sudibyo sebagai direktur III.
  5. Bapak Sudiyo sebagai bendaharawan.
  6. Bapak Sutomo sebagai sekretaris.
Kegiatan pertama yang dilaksanakan adalah :
  1. Membuat gapura / pintu masuk lengkap dengan loket – loketnya.
  2. Membuat panggung terbuka disebelah barat..
  3. Mengadakan kebersihan tempat dari semak – semak dan kotoran – kotoran.
Luas PAI pertama adalah 4 Ha, kemudian seiring dengan adanya penambahan sarana, luas PAI bertambah 3 Ha menjadi 7 Ha.
Keberadaan PAI makin lama makin berkembang. Oleh karena itu pada tanggal 4 September 1978 Obyek Wisata PAI diresmikan oleh Walikotamadya Daerah Tingkat II Tegal, Bapak Sardjoe. Selanjutnya dengan adanya rencana pengembangan Obyek Wisata Pantai Alam Indah Kota Tegal, Luas Wilayah ditambah 9 Ha. menjadi 21 Ha., dengan perincian; 5 Ha. Tanah Milik Pemerintah Daerah Kota Tegal, dan 16 Ha. Tanah PELINDO III.
Kondisi PAI saat ini sudah mulai berkembang dengan adanya warung-warung yang menjual makanan dan minuman, baik yang khas Kota Tegal maupun khas daerah pesisir.
Pada saat ini fasilitas sebagai obyek wisata cukup representatif dengan beberapa fasilitas antara lain:
  • Taman rekreasi multi fungsi
  • Anjungan,
  • Waterboom
  • Wisata tambak ikan bandeng
  • Monumen Bahari
  • Bumi Perkemahan
  • Gazebo,
  • Panggung hiburan,
  • Rumah makan ( warung ) dan kafe.
  • Masjid
  • Tempat mandi bilas dan WC
Rencana pengembangan PAI yang sudah disusun dalam Master Plan PAI antara lain terdiri dari :
  • Souvenir Shop + Gerbang.
  • Gedung Pengelola PAI.
  • Restaruant.
  • Ruko.
  • Kolam Renang
  • Restaurant Terbuka.
  • Zona Bermain Pasir.
  • Zona Bermain aktif.
  • Akomodasi.
  • Pondok Wisata.
Dan telah ditawarkan pada investor, namun belum mendapat respons yang positif.
Namun untuk fasilitas masih kurang memadai, sehingga pendapatan pun masih bisa digali lebih dalam lagi. Kendala utama pengembangan PAI sebagai obyek wisata adalah kurangnya dana yang diperoleh dari APBD Kota, APBD Propinsi Jawa Tengah maupun dari APBD, sehingga timbul kesan PAI kurang mendapatkan perhatian dari Pemerintah.
Pada tahun 2010 ini Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tegal, sebagai pengelola PAI telah merencanakan untuk menambah beberapa fasilitas yang didukung oleh APBD Kota Tegal, APBD Propinsi Jawa Tengah dan APBN Tahun Anggaran 2010, yaitu dengan membuat gedung pengelola OW.
Share:

AGROWISATA KERETA ANTIK

PG Pangka didirikan pada jaman Belanda dengan pemiliknya “NV-MIJTOT EXPLOITATIE DERT SUIKER FABRIEKEN” yang dikelola oleh NV-KOZY dan SUCIER yang berkedudukan di Surakarta. Sejak tahun 1832 perusahaan ini sudah berproduksi dan pada tahun 1851 perusahaan ini disempurnakan keadaannya. Dengan berdasarkan UU No. 86/1958 dan PP No. 19/1959 terjadi pengambilalihan perusahaan ini dari perkebunan ex Belanda. Dengan adanya nasionalisasi, perusahaan berubah statusnya menjadi Pusat Perkebunan Negara Baru (PPN Baru) yang diatur dalam PP No. 24/1958 dan SK Menteri No. 229/UM/57 tanggal 10 Desember 1957.  Di Jawa Tengah ini PPN Baru mengelola dua Pabrik Gula dan PSA termasuk didalamnya PG Pangka.  Berdasarkan PP No. 141 / 1961, maka berubah menjadi PPN Kesatuan Jateng II, untuk PG PANGKA termasuk di dalamnya.
Hal menarik hingga kini tentang operasionalisasi PG Pangka adalah transpotasi tebu masih menggunakan rel kereta, dibangun lebih 150 tahun yang lalu dengan lokomotif kuno bermesin uap maupun diesel, terbuat pada kisaran tahun 1915. Dijamannya, penggunaan kontruksi rel kereta dan lokomotif uap merupakan rekayasa teknologi canggih. Masih beroperasinya lokomotif kuno mengundang minat wisatawan asing yang umumnya dari eropa berkunjung ke PG Pangka. Selain tertarik dengan lokomotif tua yang masih berfungsi, mereka juga kagum pada pengolahan gula yang masih menggunakan teknologi era 1800-an, sesuatu yang langka untuk ukuran perusahaan eropa saat ini. Berkunjung ke PG Pangka adalah belajar sejarah dengan nyata, bukan dari buku atau film dokumenter. Bahkan diantara wisatawan mencoba lokomotif uap sampai berulang-ulang, bangga rasanya masih bisa menggunakan hasil karya kakek-kakek saya. Demikian pengakuannya. Anak cucu pendiri dan pengelola pabrik era kolonial Belanda juga banyak berkunjung, mereka senang bisa bernostalgia dimana orang tua dan kakeknya dulu pernah tinggal, berkunjung ke pabrik dan jalan-jalan diperkebunan tebu, sambil membayangkan kakek-kakek mereka dulu bekerja.
Fenomena yang dapat dikembangkan menjadi wisata eksklusif, bila umumnya berkunjung ke museum hanya melihat barang-barang saksi sejarah, maka melihat PG Pangka adalah bicara pada sejarah peradaban manusia yang terus berkata-kata. Atas inisiatif Laksono Hujianto, maka dicetuskan suatu ide obyek wisata dalam jingle “Loco Antik”, suatu paket wisata bernuansa langka sebagai media edukasi dan rekreasi. Loco Antik merupakan ikon representasi dari loco yang terbuat pada tahun 1927. Ditarik lokomotif tua, digunakan dalam perjalanan wisata rekreasi melihat pemandangan perkebunan tebu dengan jarak ± 10 Km. Kapasitas loko antik terdiri dari 3 gerbong kereta dengan kapasitas 75 untuk orang dewasa, sedang untuk anak-anak bisa memuat sampai 100 anak.

FASILITAS UMUM WISATA LOKO
Ada dua jalur yang ditawarkan :
1.    Jalur arah Barat Laut, melintasi perkampungan dan perkebunan tebu;
2.  Jalur Timur Laut, melintasi perkebunan tebu sambil menikmati keindahan pegunungan Waduk Cacaban.

Wisata loco antik ditunjang dengan kegiatan :
1.    Kunjungan lebih dekat tentang proses pembuatan gula pasir dari tebu.
2.   Presentasi deskriptif tentang sejarah PG Pangka dan tata cara baku menanam tebu;
3.   Acara ekslusif yang dinantikan pengunjung, bahkan wisatawan mancanegara adalah ritual “Temanten Tebu”, acara yang dilaksanakan hanya sekali dalam setahun, tepatnya pada selamatan pesta giling (April-Mei). Ritual yang mengekspresikan rasa syukur kepada Tuhan sang penguasa alam. Simbol penganten tebu, diambil dari tebu milik petani dan milik PG Pangka. Satu simbol persatuan antara petani dan PG dalam menyongsong panen raya dan giling.
Share:

Rumah Dijual
Powered by Blogger.

ARSIP